Ekonomi

Volume Spot BTC Turun Saat Bitcoin Dekati All-Time High (ATH), Apa Sebabnya?

×

Volume Spot BTC Turun Saat Bitcoin Dekati All-Time High (ATH), Apa Sebabnya?

Sebarkan artikel ini


Bitcoin telah diperdagangkan mendekati harga tertinggi sepanjang masa (ATH), bertahan di atas US$100.000 selama dua bulan terakhir. Namun menariknya, volume perdagangan spot tidak mengikuti. Berbeda dengan reli sebelumnya, level harga ini tidak memicu lonjakan aktivitas perdagangan.

Perbedaan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Analisis terbaru dari CryptoQuant, Glassnode, dan sumber data pasar lainnya memberikan wawasan penting tentang tren yang tidak biasa ini.

  • Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin (BTC) 2025, 2026, 2030

Harga Bitcoin Terpisah dari Volume Spot, Apa Artinya?

Menurut Dan dari CryptoQuant, pasar saat ini berada dalam fase “pendinginan” tanpa tanda-tanda overheating.

Bitcoin Spot Volume Bubble Map. Source: CryptoQuant.
Peta Gelembung Volume Spot Bitcoin | Sumber: CryptoQuant.

Grafik ini menunjukkan bahwa ukuran setiap lingkaran mewakili volume perdagangan, sementara warna menunjukkan tingkat pertumbuhan volume tersebut. Penurunan volume menandakan pasar yang mendingin. Pasar netral tidak menunjukkan perubahan tajam, dan peningkatan volume yang cepat dapat menunjukkan overheating.

Saat ini, lingkaran hijau — yang mewakili pendinginan — mendominasi grafik, meskipun Bitcoin mendekati ATH-nya. Ini menunjukkan tidak adanya hiruk-pikuk spekulatif. Dan menekankan bahwa fase ini memerlukan kesabaran.

“Saat ini, Bitcoin mendekati harga tertinggi sepanjang masa, namun pasar menunjukkan tren pendinginan tanpa tanda-tanda overheating. Untuk melewati harga tertinggi sepanjang masa, katalis ekonomi makro seperti pemotongan suku bunga atau pelonggaran regulasi mungkin diperlukan. Namun, pasar telah membangun fondasi yang stabil. Oleh karena itu, strategi kesabaran, memantau peristiwa pasar besar, dan menunggu peluang tampaknya menjanjikan,” terang Dan.

Selain itu, laporan Minggu ke-25 dari Glassnode menggemakan penilaian CryptoQuant. Laporan tersebut menunjukkan bahwa, berbeda dengan reli ATH pada Q2 dan Q4 tahun 2024, kenaikan terbaru ke lebih dari US$100.000 tidak disertai dengan peningkatan volume spot yang sepadan.

Ini mencerminkan kurangnya intensitas spekulatif — karakteristik kunci yang sering terlihat dalam reli sebelumnya.

Bitcoin Spot Volume on All Exchanges. Source: Glassnode.
Volume Spot Bitcoin di Semua Exchange | Sumber: Glassnode.

Sebaliknya, Glassnode memprediksi bahwa strategi akumulasi kemungkinan mendorong kenaikan harga saat ini. Investor jangka panjang sepertinya menahan Bitcoin mereka ketimbang menjual untuk mendapatkan keuntungan.

“Volume spot saat ini berada di US$7,7 miliar, jauh lebih rendah dari puncak siklus yang diamati sebelumnya dalam pasar bull ini. Perbedaan ini semakin menekankan kurangnya intensitas spekulatif, menyoroti keraguan pasar dan memperkuat narasi konsolidasi,” papar laporan.

  • Baca Juga: Bitcoin Berpeluang Tembus Rekor US$111.970 di Semester 2 2025

Pasokan Likuid yang Menyusut Menambah Teka-teki

Faktor penting lainnya adalah menurunnya pasokan likuid Bitcoin.

Menurut data dari Glassnode dan sumber lainnya, hanya sekitar 25% dari total pasokan Bitcoin yang tetap likuid. Sisanya 75% dipegang oleh entitas tidak likuid — biasanya holder jangka panjang atau institusi yang tidak berniat menjual.

Bitcoin Illiquid Supply. Source: Glassnode.
Pasokan Bitcoin Tidak Likuid | Sumber: Glassnode.

“Pasokan Bitcoin yang tidak likuid terus meningkat & berada pada level tertinggi sepanjang masa. Hanya 25% dari pasokan Bitcoin yang tetap ‘likuid.’ Kejutan pasokan akan brutal!” ujar Nic, co-founder Coin Bureau.

Ini menciptakan potensi krisis pasokan. Dengan lebih sedikit koin yang tersedia di pasar, bahkan permintaan moderat dapat mendorong harga lebih tinggi. Ini membantu menjelaskan mengapa Bitcoin tetap mendekati level ATH tanpa lonjakan volume perdagangan spot.

Penurunan volume spot mungkin menandakan kurangnya FOMO investor ritel, yang mendorong siklus bull sebelumnya. Sebaliknya, ini bisa menunjukkan pergeseran menuju investasi nilai jangka panjang daripada spekulasi jangka pendek.

Namun, tanpa katalis ekonomi makro seperti pemotongan suku bunga atau terobosan teknis untuk meningkatkan kepercayaan pasar, harga Bitcoin bisa stagnan.

Bagaimana pendapat Anda tentang turunnya volume spot Bitcoin saat harganya tengah mendekati ATH ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

platform mahjong paling royal hari iniserangan rudal berdampak pada mesin mahjong ways hari inimahjong wins 2 berikan scatter naga kang gorengan auto liburan ke singapore sekeluargadari tambahan jp mahjong ways penjual dodol ini auto cuan dan omzet melejitdari panen kentang ke scatter mahjong wins 2 rp 43 juta momen rtp tinggi ga pernah mengecewakankumpulin kekayaan ketika main mahjong setiap hari bonus lengkapmain mahjong menang dengan cepat pakai cara mbak jess dia tau semua triknyakang cireng ini tak perlu mandi keringat lagi setelah scatter naga hitam mahjong ways 3 menimpanyajp keras mahjong ways 2 nelayan ini seperti strike tuna sirip biruslot gacor