loading…
Harga Bitcoin mengalami koreksi tajam setelah mencatatkan rekor baru beberapa waktu yang lalu. FOTO/dok.SindoNews
Koreksi harga ini dipicu meningkatnya tekanan jual akibat aksi ambil untung dan kekhawatiran pasar terhadap data ekonomi makro global, khususnya inflasi di Amerika Serikat serta ketidakpastian kebijakan suku bunga yang dikeluarkan oleh The Fed.
Kapitalisasi pasar kripto global juga mengalami penurunan, tercatat turun lebih dari 1,7% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, kapitalisasi pasar aset kripto global berada di angka USD 3,32 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,97% dalam periode yang sama, dengan volume perdagangan harian mencapai USD 145,13 miliar.
Baca Juga: Alokasikan Listrik 2.000 MW, Pakistan Siap Jadi Pusat Tambang Bitcoin
Vice President Indodax, Antony Kusuma, menjelaskan bahwa fluktuasi harga seperti ini merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto yang sangat reaktif terhadap sentimen global. “Ketika harga menyentuh titik tertinggi historis, wajar bila terjadi aksi ambil untung. Namun, penting untuk dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” ujarnya dalam pernyataannya, Sabtu (31/5).