loading…
Sebagian besar perusahaan Eropa yang beroperasi di Rusia tidak berencana untuk meninggalkan negara itu, meskipun tantangan yang dihadapi akibat sanksi semakin berat. Foto/Dok
Asosiasi Bisnis Eropa menerangkan, banyak bisnis asal AS, Eropa, dan Asia keluar dari Rusia setelah Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow akibat eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022. Beberapa memilik pergi dengan alasan kekhawatiran reputasi atau ketakutan akan sanksi sekunder.
Baca Juga: Jumlah Perusahaan Barat yang Meninggalkan Rusia hingga 2024 Terungkap
Namun survei tahunan dari AEB menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang bertahan melihat potensi jangka panjang di pasar Rusia, meskipun pembatasan Barat membebani kinerja jangka pendek.
Dari perusahaan yang disurvei oleh AEB, 67% mengatakan mereka tidak mempertimbangkan untuk pergi, sedikit meningkat dari 66% tahun lalu. Sebagian besar responden mengatakan bahwa operasional bisnis mereka di Rusia, tetap menjadi bagian penting dari bisnis global mereka.
Perusahaan-perusahaan mengidentifikasi peluang seperti pertumbuhan pangsa pasar (50%), ekspansi bisnis (39%), dan segmen pelanggan baru (32%) sebagai alasan utama untuk tetap tinggal. Lebih dari setengahnya atau sebanyak 56% mengatakan mereka terus melanjutkan proyek investasi, dengan melihat ukuran pasar Rusia, potensi, dan perkembangan positif menjadi dasarnya.